Senin, 19 Juni 2017

Brown canyon Semarang

Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata melainkan perbukitan biasa, namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun ahirnya berubah wujud seperti layaknya Green Canyon yang ada di Amerika.
Keindahan panorama alam yang eksotik membuat Brown Canyon Semarang ini menjadi salah satu obyek wisata dan tempat yang terbaik bagi para pecinta fotografi. Tebing-tebing yang menjulang tinggi dipadu dengan adanya pohon-pohon di puncaknya membuat tempat ini sebagai pemandangan yang sangat menarik dan sayang untuk tidak dikunjungi.
Dikarenakan Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata tentu saja para wisatawan harus mencari petunjuk arah sendiri, karena warga sekitar hanya tahu bahwa tempat tersebut hanyalah sebagai tempat penambangan material berupa pasir, tanah urug dan batu padas.


Brown Canyon terletak di daerah Rowosari Meteseh Tembalang Semarang, tempat yang lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang. Merupakan tantangan tersendiri bagi para wisatawan yang ingin datang ke tempat ini, dimana para wisatawan dalam sepanjang perjalanannya harus bertemu dengan debu-debu yang beterbangan dan bersimpangan dengan truk-truk pengangkut bahan material.

ingin tampil kece,modern,keren dengan harga terjangkau,Kunjungi link berikut :
>> http://bit.ly/2s8LnxD
>> Laxman
>> http://bit.ly/2qJ8lJF
>> http://bit.ly/2qJlDpw
Laxman solusi styles kamu setiap saat

Minggu, 18 Juni 2017

Padang savana dieng

Padang Savana Dieng yang terletak di Lembah Semurup (Kaki Gunung Pangonan) merupakan obyek wisata mengagumkan dengan memamerkan ciri khas bentang alam Dieng Plateau. Padang Savana ini mampu memikat hati bagi setiap pelancong yang menghampirinya dikala sedang rindu akan ketenangan dengan memandangi indahnya ciptaan Tuhan. Perjalanan singkat menuju Padang Savana Dieng akan membawa Anda semakin jauh dari cengkraman keramaian kota. Lembah dengan rumput semak keemasan dan kehijauan setinggi lutut menghantarkan langkah Anda untuk menyibak alam di kawasan Padang Savana Dieng.
Padang Savana Dieng disebut juga dengan Lembah Semurup. Semurup berarti summer up, tatkala musim kemarau tiba suhu udara di kawasan Padang Savana sangatlah ekstrim sehingga semak-semak hijau berubah warna menjadi coklat keemasan. Warga lokal sangat kesulitan menyebutkan istilah asing tersebut yaitu istilah Summer Up, sehingga mereka menyebutkan dengan lembah Semurup. Padang Savana Dieng adalah lembah luas berada pada tengah-tengah Gunung Pangonan, bentuknya menyerupai mangkuk raksasa seperti kapundan kawah besar. Konon Padang Savana Dieng merupakan sebuah bekas letusan vulkanik dahsyat di pegunungan Dieng dan kini kawah-kawah tersebut mati hingga menyisakan rerumputan semak indah yang terkadang berwarna coklat keemasan saat musim kemarau dan berwana hijau pupus ketika musim penghujan.
Menjelajah Padang Savana merupakan pilihan aktivitas menarik ketika sedang menghabiskan waktu liburan ke Dataran Tinggi Dieng. Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang suka akan petualangan atau lintas alam bahkan pendakian. Untuk mencapai Padang Savana Dieng para wisatawan akan melakukan tracking terlebih dahulu. Ada beberapa jalur atau pos pendakian hingga ke padang keemasan dan kehijauan ini. Banyak spot objek yang bisa ditemukan di seputaran Padang Savana Dieng. Seluruh area Padang Savana akan memberikan pemandangan kontras, mulai dari semak berbukit berwarna coklat keemasan yang dikelilingi oleh pegunungan terselimuti pohon akasia. Pemandangan spektaikuler ini benar-benar akan menarik perhatian para wisatawan.
Tidak hanya menyaksikan bentang alam berupa savana Dieng saja, ditempat inilah para wisatawan bisa mendirikan tenda-tenda atau camping di bibir Gunung Pangonan menunggu sang fajar tiba yaitu Sunrise Dieng yang muncul dari sela-sela Gunung Sindoro dan sunset yang menghilang di dibalik Gunung Slamet. Dari bibir Gunung Pangonan wisatawan bisa menyaksikan seluruh area padang savana dari ketinggian tampak indah dan mempesona. Tidak hanya itu pemandangan spektakuler lainnya berupa areal pertanian, Telaga Merdada, Kawah Sikidang, pedesaan serta asap-asap aktivitas geothermal dapat juga Anda saksikan dari atas perbukitan yang mengitari area Padang Savana Dieng.
Padang Savana Dieng dapat dijangkau dari beberapa titik diantaranya dari pos pendakian di Desa Karangsari, Kecamatan Batur, Banjarnegara, kemudian jalur pendakian dari area Museum Kailasa, Jalur pendakian dari arah Telaga Merdada serta jalur pendakian yang dapat dilewati melalui area Kawah Sikidang. Lama pendakian dari jalur terpendek kurang lebih 20 menit dan jika mengikuti jalur terpanjang kurang lebih 2 jam perjalanan. Semua jalur pendakian menuju Padang Savana Dieng akan menyuguhkan pemandangan spektakuler dan beragam serta akan mengalihkan pikiran Anda dari kaki yang lelah. Padang Savana Dieng termasuk kedalam daftar tempat wisata memikat dan anti-mainstream di Dataran Tinggi Dieng serta patut dikunjungi tatkala menghabiskan waktu liburan Anda untuk benar-benar menikmati bentang alam yang masih alami dengan menyuguhkan panorama alam berbeda.
ingin tampil kece,modern,keren dengan harga terjangkau,Kunjungi link berikut :
>> http://bit.ly/2s8LnxD
>> Laxman
>> http://bit.ly/2qJ8lJF
>> http://bit.ly/2qJlDpw
Laxman solusi styles kamu setiap saat

 

Jumat, 16 Juni 2017

Taman nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa seluas 110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001.
Permasalahan yang menonjol dalam mengelola kawasan ini adalah perlindungan ekosistem perairan laut. Hal ini disebabkan karena kawasan Karimunjawa adalah salah satu dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di Jawa Tengah, dan fakta bahwa sebagian besar penduduknya yang berjumlah lebih dari 8.800 jiwa adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya perikanan. Oleh karena itu sumber daya perikanan menjadi andalan dalam pengembangan perekonomian di kawasan ini. Permasalahan timbul disebabkan karena dalam memanfaatkan sumber daya perikanan yang cenderung berlebihan (over fishing) terutama pada jenis ikan pelagis kecil, usaha penangkapan ikan yang merusak ekosistem terumbu karang yaitu dengan penggunaan apotas atau sianida maupun jaring yang merusak terumbu karang.
Saat ini Taman Nasional Karimunjawa dikelola oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan tugas utama melaksanakan pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa dalam rangka konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam pengelolaan terdapat banyak tantangan untuk memadukan konservasi dan pembangunan ekonomi yang memerlukan dukungan seluruh pihak.

ingin tampil kece,modern,keren dengan harga terjangkau,Kunjungi link berikut :
>> http://bit.ly/2s8LnxD
>> Laxman
>> http://bit.ly/2qJ8lJF
>> http://bit.ly/2qJlDpw
Laxman solusi styles kamu setiap saat

Selasa, 13 Juni 2017

Lawang sewu

Lawang Sewu (bahasa Indonesia: seribu pintu) adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang berlokasi di Kota SemarangJawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.
Bangunan Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Awalnya kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi yang tidak sedikit seiring berkembangnya administrasi perkantoran.
Pada akibatnya kantor NIS di stasiun Samarang NIS tidak lagi memadai. Berbagai solusi dilakukan NIS antara lain menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai solusi sementara yang justru menambah tidak efisien. Apalagi letak stasiun Samarang NIS berada di dekat rawa sehingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Maka, diusulkanlah alternatif lain: membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal).
NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke Kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangani di Amsterdam tahun 1903.
Ingin tampil kece,modern,keren dengan harga terjangkau,Kunjungi link berikut :
>> http://bit.ly/2s8LnxD
>> Laxman
>> http://bit.ly/2qJ8lJF
>> http://bit.ly/2qJlDpw
Laxman solusi styles kamu setiap saat.

Senin, 12 Juni 2017

Wisata batu Raden

Lokasi wisata Baturaden bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi atau bisa juga dengan transportasi umum. Bagi Anda yang ingin mengakses lokasi ini dengan transportasi umum bisa naik angkutan kota (angkot) dari terminal Purwokerto dengan jurusan Baturaden. Kemudian turun di terminal lokawisata Baturaden.
Jika Anda ingin lebih praktis dan bebas maka bisa menggunakan kendaraan pribadi, menyewa mobil atau menggunakan taksi. Dengan jarak tempuh sekitar 15 km dari pusat kota Purwokerto, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit jika jalanan tidak sedang padat. Sebaiknya Anda berhati-hati jika memutuskan menggunakan kendaraan pribadi, karena banyak jalanan menanjak dengan tingkat kemiringan sekitar 30 derajat.


Ingin tampil kece,modern,keren dengan harga terjangkau,Kunjungi link berikut :
>> http://bit.ly/2s8LnxD
>> Laxman
>> http://bit.ly/2qJ8lJF
>> http://bit.ly/2qJlDpw
Laxman solusi styles kamu setiap saat.

Minggu, 11 Juni 2017

Dataran tinggi dieng Wonosobo

Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dieng memiliki Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20 °C di siang hari dan 6—10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embunbeku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng KulonKecamatan BaturKabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan KejajarKabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.
eberapa peninggalan budaya dan alam telah dijadikan sebagai objek wisata dan dikelola bersama oleh dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Berikut beberapa objek wisata di Dieng.
  • TelagaTelaga Warna, sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung, Telaga Pengilon, yang letaknya bersebelahan persis dengan Telaga Warna, uniknya warna air di telaga ini bening seperti tidak tercampur belerang. Keunikan lain adalah yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanyalah rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil. Telaga Merdada, adalah merupakan yang terbesar di antara telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Airnya yang tidak pernah surut dijadikan sebagai pengairan untuk ladang pertanian. Bahkan Telaga ini juga digunakan para pemancing untuk menyalurkan hobi atau juga wisatawan yang sekadar berkeliling dengan perahu kecil yang disewakan oleh penduduk setempat.
  • Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa), Kawah Candradimuka.
  • Kompleks candi-candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7, antara lain: Candi GatotkacaCandi BimaCandi ArjunaCandi SemarCandi SembadraCandi SrikandiCandi SetyakiGangsiran Aswatama, dan Candi Dwarawati.
  • GuaGua Semar, Gua Jaran, Gua Sumur. Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual Sumur Jalatunda pada tahun 1937